Senin, 12 Agustus 2013

Aku Mencintaimu Dengan Caraku.

Entah harus mulai darimana untuk bercerita tentang hal ini... terjerat dalam ikatan cinta yang tak berbalas. Menyakitkan hati sebenarnya, tapi diri juga tak kuasa untuk melepaskannya.

Kisah ini dimulai beberapa bulan yang lalu. Ketika perkenalan itu terjadi melalui sebuah jejaring sosial. Awalnya ini hanya sebuah perkenalan biasa, kebetulan saja aku dari dulu ingin membuat gambar sketsa wajahku. Dan takdir mempertemukanku dengan mu. Akhirnya aku memesan sebuah gambar sketsa, cara pesan yang aneh karena kita baru saja berkenalan. Pesan sketsa hanya melalui sms dan email. Belum tahu satu sama lain, tapi entah kenapa aku merasa percaya dan kamu juga percaya.
Beberapa hari kemudian gambar itu pun selesai, dan kita membuat janji untuk bertemu di suatu tempat. Kita pun bertemu, sejenak ngobrol kesana kemari, pertemuan pertama yang cukup manis. Aku melihat sesosok yang manis dan enak untuk diajak ngobrol, banyak hal yang bisa  dibicirakan saat itu. Setelah itu kita pun berpisah, ada rasa yang sangat tidak enak ketika tahu kamu harus kehujanan di jalan. Apalagi setelah tahu rumahmu sejauh itu. Aku sangat merasa tidak enak,, bahkan sampai sekarang.
Hari-hari selanjutnya adalah hari yang biasa, hanya komunikasi melalui sms saja. Tapi ternyata ada rasa ingin bertemu lagi denganmu. Meskipun aku berusaha untuk menyangkal rasa itu, karena aku berharap ini akan menjadi pertemanan biasa saja. 
Tapi tidak,, rasa suka sejak awal jumpa itu tak bisa dilenyapkan begitu saja. Baru kali ini aku mengalaminya. Bukan cinta pada pandangan pertama sih, tapi sejak awal aku sudah tertarik pada dirimu. Beberapa kali janjian untuk bertemu ternyata kita tidak bisa bertemu, pernah suatu kali kamu bilang sedang ada di kota untuk belanja. Aku sangat berharap kita bisa bertemu.
Janji di buat dan aku menunggumu di sebua cafe, menunggu dan menunggu ternyata kamu tidak bisa dan harus segera kembali ke rumah. Ada marah, ada sedih, dan ada kecewa saat itu. Tapi aku tak bisa mengungkapkannya padamu. Senang sekali ketika kamu menghubungiku sehingga aku melupakan marah dan kecewa itu. 
MUNGKIN AKU YANG TERLALU GE-ER, sehingga dapat sms darimu saja aku sangat senang.
Berikutnya aku juga berharap sangat bisa bertemu dengan mu sampai aku rela sendirian sampai ke pantai di gunungkidul karena katanya kamu dan teman-teman mu sedang di pantai juga. Tapi tetap saja tidak bisa ketemu, sepanjang perjalanan pulang aku terus berharap ada kabar darimu. Siapa tahu bisa ketemu di suatu tempat. berulang-kali aku mengecek ponselku siapa tau ada kabar darimu. Tapi nihil, sampai rumah baru kita berkabar lagi,, dan lagi-lagi kecewa itu terhapus oleh datangnya sms darimu.

Akhirnya pertemuan kembali terjadi, ajang FKY#25 menjadi tempat kita bertemu, dengan senang hati aku menjemputmu di rumah di atas gunung. Saat itu jarak menjadi sangat tidak berarti. Selama perjalanan dari atas ke bawah ingin rasanya memelukmu, tapi aku tidak berani karena pada saat itu aku masih ingin menjadikanmu teman, tidak lebih. 
Pada waktu itu aku belum menyadari sepenuhnya kenapa kamu melarang aku untuk nge-tweet bahwa kita sedang di FKY. Kukira nanti ketahuan teman-teman di rumah... tapi ternyata lain ceritanya,, cerita yang terlambat ku ketahui.

Aku tak berpikir apa-apa ketika itu,, bahkan ketika kita bertemu lagi di acara ARTJOG13... aku masih fine dan senang ketemu denganmu. Sampai-sampai terjadi miskomunikasi, karena senang nya aku menjemputmu ke atas, tapi ternyata kamu membawa motor sendiri ke bawah. Hahaha entah aku yg terlalu excited atau gimana,, walaupun sebenernya sedikit kecewa  karena gagal untuk bermotor berdua;  ketika kamu mengatakan sebenernya ingin nitip motor dirumahku dan berangkat ke artjog berboncengan.
Momen paling indah adalah ketika kamu bersedia untuk menginap di rumahku, dan kita jalan jalan ke kaliurang. Tapi, meskipun kita pergi bersama, aku tetap merasa kita pergi sebagai SAHABAT. aku nggak tahu seperti apa kamu tapi aku merasa KAMU adalah SAHABATku.

Dan berikutnya semua berubah.. perlahan-lahan terkuak cerita-cerita lain. Bahwa kamu sebenarnya sudah menjalani hubungan tanpa status dengan yang lain, bahwa kemudia kamu akhirnya jadian dengan orang lain. Ada cemburu, ada marah, ada sedih, ada kecewa.

Kemudian aku merasa aku telah kalah, kamu sudah memilihnya,,, dan meledaklah semua yang terpendam. Terjadi perang twitter, meskipun awal dari twitku itu tidak menyebut nama, tapi dia kemudian meng-copy paste twit ku itu, bukang me-retweet atau di RT komentar....
Lalu dia menyindir-nyindir atau lebih tepatnya mengata-ngataiku. Sempat terpancing emosi, tapi akhirnya aku lebih memilih me-RT komentar dengan nada becanda dan santai. Aku berusaha tidak terpancing, dan untungnya emosinya tidak terlalu lama.
Aku berusaha untuk menjaga perasaanmu,, walaupun mungkin telah gagal. Tapi setidaknya aku berusaha.

Hingga akhirnya sekarang ini aku terombang-ambing dalam perasaannku sendiri. 
Ingin menyalahkan tapi menyalahkan siapa? Aku kadang merasa marah; kenapa dari awal aku tidak tahu hubunganmu dengan dia, kenapa itu semua ditutup tutupi sehingga aku membiarkan perasaanku berkembang??
Dan sekarang aku selalu berusaha mencari tahu, apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dengan dia. 
Aku mendapat cacian dan sindiran dari dia,, aku terima. KArena aku ingin mendapat kejelasan cerita. Sehingga aku mampu menerima dengan ikhlas. Aku marah ketika  dibilang ingin merebut pacar orang. Aku bukan ingin merebut,ku hanya ingin mendapat kejelasan saja. Aku merasa sakit ketika seolah menjadi orang yang disingkirkan.
SEMOGA INI HANYA PERASAANKU SAJA

Aku hanya ingin kita bisa bersama seperti dulu, seperti teman biasa. Aku tidak ingin merebutmu darinya. Aku hanya ingin kamu kembali seperti dulu lagi, karena aku merasa sekarang kamu berbeda. 
Aku ingin kamu bahagia dengan siapapun itu kamu bersama, tapi bahagia dengan tetap menjadi dirimu sendiri. 
Aku hanya ingin berteman denganmu,, dan mencintaimu dengan caraku sendiri. Dengan cara yang tidak kau sadari, dengan cara yang tak menganggu dan tak terlihat olehmu.

#paragraf-paragraf ini masih penuh emosi... semoga tidak menjadi tambah salah paham#

Apakah mungkin suatu saat kita bisa pergi nonton pameran atau festival bersama lagi. 
Ataukah aku masih boleh memesan sketsa dan karikatur lagi?
Ada banyak pertanyaan lain yang tak terjawab, karena setiap pertanyaan yang ku ajukan tak pernah mandapat jawaban pasti.

Hehehe.. kamu tuh sangat dingin,, sedikit bicara, tak pernah menjelaskan apa-apa,jadinya aku semakin gemes untuk tahu ada apa sebenarnya.

AKU MASIH INGIN MENJADI SAHABATMU.

Masih ada banyak hal ingin kutulis,, nanti setelah perasaan ini tertata....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar